SELAMAT DATANG di BLOG MERII

Kamis, 22 November 2012

materi B.Indonesia semester 1


SEMESTER 1

Pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX IPA
Menentukan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat
Kata hikayat berasal dari bahasa Arab hikayah yaang berarti kisah, cerita, atau dongeng. Dalam sastra melayu lama, hikayat diartikan sebagai cerita rekaan berbentuk prosa panjang berbahasa Melayu yang menceritakan kehebatan dan kepahlawanan orang ternama dengan segala kesaktian, keanehan, dan karomah yang mereka miliki. Orang ternama tersebut adalah raja, putra-putri raja, ataupun oranng-orang suci.
Berdasarkan fase history, hikayat dalam sastra melayu lama bisa dibagi tiga yaitu:
1.      Hikayat berunsur Hindu
2.      Hikyat berubsur Hindu-Islam dan
3.      Hikayat berunsur Islam
Hikayat yang berunsur Hindu berinduk pada dua hikayat utama: “Hikayat Sri Rama” dan “Mahabharata”. Dari dua kisah ini, berkembang hikayat lain seperti “Hikayat Pandawa Lima”. Hikayat yang berunsur Hindu dan Islam merupakan hikayat yang berassal dari tradisi Hindu, lalu diubah sesuai dengan unsur-unsur Islam. Contohnya “Hikayat Si Miskin”, “Hikayat Inderaputra”, dan “Hikayat Jaya Lnegkara”. Hikayat yang berunsur Islam adalah hikayata yang berasal dari sastra Arab-Persia. Contohnya “Hikayat 1001 Malam” dan “Hikayat Qamar Al-Zaman.
            Unsur-unsur intrinsik sebagai berikut.
1.      Tema merupakan ide yang menjadi dasar penyusunan cerita dan sasaran cerita tersebut.
2.      Alur merupakan rangkaian pristiwa yang mengandung hubungan sebab akibat. Hubungan sebab akibat dimunculkan dalam bentuk konflik.
3.      Tokoh dan penokohan berkaitan dengan pelaku cerita dan sifat-sifat yang dimiliki pelaku yang membentuk cerita.
4.      Latar merupakan gambaran tempat, waktu, dan keadaan sosial tempat terjadinya peristiwa dalam cerita.
5.      Amanat merupakan pesan moral yang terdapat dalam hikayat.
Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang membangun cerita di luar sastra. Unsur ekstrinsik sebagai berikut.
1.      Religi (agama)
2.      Adat Istiadat
3.      Latar belaknag sosial budaya
4.      Silsilah atau garis keturunan
Secara umum hikayat memiliki ciri sebbagai berikut.
1.      Anonim, hikayat tidak menyebutkan nama pengarang secara jelas.
2.      Istana sentris, cerita dalam hikayat bersifat tetap dan tudak banyak perubahan.
3.      Bersifat statis, cerita dalam hikayat bersifat tetap dan tidak banyak perubahan.
4.      Bersiifat komunal, hikayat menjadi milik masyarakat umum.
5.      Menggunakan bahasa klise, hikayat menggunkan bahasa yang diulang-ulang.
6.      Bersifat tradisional, hikayat bersifat meneuskan budaya, tradisi, dan kebiasaan yang dianggap baik.
7.      Bersifat didaktis, hikayat bersifat untuk pendidikan, moral, maupun religius.
8.      Menceritakan kisah uniocersal manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar