SELAMAT DATANG di BLOG MERII

Kamis, 29 November 2012

Materi Matematika Kelas XI IPA Semester 1


SEMESTER 1

Pelajaran Matematika Kelas XI IPA
 Peluang Kejadian Majemuk
a. Peluang Gabungan 2 kejadian
Misal A dan B adalah dua kejadian yang berbeda, maka peluang kejadian
A
  B ditentukan dengan aturan:

 P(A
B) = P(A) + P(B) – P(A∩B)

Contoh:
Diambil sebuah kartu dari 1 set kartu bridge, tentukan peluang terambilnya kartu As atau kartu Hati!
Penyelesaian:
n(S) = 52 (karena banyaknya kartu dalam 1 set kartu bridge 52)
A = kartu As, n(A) = 4 (Banyaknya kartu As dalam1 set kartu bridge 4)
              4
P(A) = ——
             52
B = kartu Hati, n(B) = 13 (Banyaknya kartu Hati dalam1 set kartu bridge 13)
             13
P(B) = ——
             52                           
n(A∩B) = 1 (Banyaknya Kartu As dan  Hati dalam1 set kartu bridge 1)
                   1
P(A∩B) = ——
                  52                                                  
                                                             4       13        1     16
P(A
B) = P(A) + P(B) – P(A∩B) = —— + —— – —— =——
                                                            52      52        52   52         
                                                                                                 16         
Jadi peluang kejadian terambilnya kartu As atau Hati  adalah ——
                                                                                                 52


b. Peluang Kejadian Saling Lepas (Saling Asing)
Kejadian A dan B saling asing jika kedua kejadian tersebut tidak mungkin terjadi bersama-sama. Ini berarti A∩B = 0  atau P(A∩B) = 0
Sehingga: P (A
B) = P(A) + P(B) – P(A∩B) = P(A) + P(B) – 0
  P (A
B) = P(A) + P(B)

Contoh:

Sebuah dadu dilambungkan sekali, jika A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil dan B adalah kejadian munculnya bilangan genap. Tentukan peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau genap!
Penyelesaian:


S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil : {1, 3, 5} → P(A) = 3/6
B = bilangan genap : {2, 4, 6} → P(B) =3/6                                 
A∩B = {} → P(A∩B) = 0 (A dan B kejadian saling lepas)
P(A
B) = P(A) + P(B)
               = 3/6 + 3/6 = 1
Jadi peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau genap adalah 1
Contoh:
Sebuah kotak berisi 5 bola merah, 2 bola kuning dan 1 bola biru. Akan diambil sebuah bola secara acak. Tentukan peluang terambilnya bola merah atau bola kuning!
Penyelesaian:

                         8!               8!              8 . 7!
n(S) = 8C1 = ————  = ————  = ——— =  8
                     1!(8- 1)!        1 . 7!            7!
Misal kejadian terambilnya kelereng merah adalah A, maka:
                              5!             5!                         n(A)         5           
    n(A) = 5C1 = ———— = —— = 5,    P(A) = ——— = —— 
                         1!(5 - 1)!       4!                         n(S)         8               
Misal kejadian terambilnya kelereng kuning adalah B, maka:
                              2!             2!                         n(B)         2             
    n(B) = 2C1 = ———— = —— = 2,    P(B) = ——— = —— 
                         1!(2 - 1)!       1!                         n(S)         8              
A∩B = {}  (Kejadian saling lepas)
                                           5           2         7
P(A
B) = P(A) + P(B) = ——  +  ——  = ——   
                                           8           8         8                    7  
Jadi peluang terambilnya bola merah atau bola kuning ——
                                                                                         8

Materi B.Inggris Kelas XI IPA Semester 2


SEMESTER 2

Pelajaran B.Inggris Kelas XI IPA
Spoof and Recount Text; What Makes them Different
Reading spoof and recount text will arouse the convenience. Both spoof and recount genre explore the informative fact for the past experience. In literary term, experience can be factual or imaginative, objective or subjective. Both spoof and recount focus on series of event which happened.
However for functional view, 
recount text emphasizes in detailed information of the events. It reveals the series of events in chronological order based on time or place. In the other hand, spoof text tends to project the amusement of reading. Spoof text uses tricky plot to drive readers to certain view and sooner brings the reader to the opposite point. This trick will result amusement of reading.
Clearly the different flow plots used by spoof and recount are seen at the applied generic structure. For the first stages, both spoof and recount have similarity. Both introduce the participants of the story and, orientate the main event and set the time and place. After that both spoof and recount text expose the following events in detail. The last phase is what makes them different. Recount text will summarize the introduction and closed with the writer's subjective feeling concerning the events. Meanwhile 
spoof text will end the story with what we call TWIST. It is the unpredictable thing. Reader has expected certain point in the ending on the contrary hand the story itself moves to another unexpected ending.
Struktur dari teks spoof yaitu:
1. Orientation: Berfungsi sebagai awal cerita yang mengantar ke dalam inti cerita
2. Event 1: Bagian yang menceritakan kejadian awal
3. Event 2: Bagian yang menceritakan kejadian setelah kejadian awal (bila ada)
4. Twist: Akhir yang tidak terduga atau lucu
Spoof Text Example:
A.   A Man
A man from the country side went to a city. It was his first time visiting the city, so the city’s view with all the flashy technology shocked him very much.
While roaming the city’s shopping centre, he found a red building that was soo big! He wanted to go inside the building, so he excitedly walked up to the building and found himself face to face with a shiny metalic door. On the door was an ‘open’ sign. He was surprised, this building is an oven? He mistakenly took the sign ‘open’ as ‘oven’.
In cue with this mistake, a white man opened the door and entered the building. And then five minutes later, the metalic door opened revealing a black man!
When another white man came to enter the building, the country side man stopped him from entering. He said, “Don’t go in there! That building is an oven! “

Materi Kimia Kelas XI IPA Semester 2


SEMESTER 2

Pelajaran Kimia Kelas XI IPA
LARUTAN ASAM BASA
 Dikatakan asam jika larutan tersebut menghasilkan ion H+ dan sisa asamnya berupa non logam.
HA --> H+ + A- (A- merupakan sisa asam/non logam).
Sedangkan basa merukapakan larutan yang menghasilkan ion OH- dan sisa basanya berupa logam (golongan IA, IIA, Al dan Fe).
BOH --> B+ + OH- (B+ merupakan sisa basa/logam).

Secara umum reaksi asam basa adalah sebagai berikut:
HA + BOH --> BA + H - OH (BA merupakan garam)

Untuk mempermudah dalam menyetarakan reaksi asam basa, maka saya membaginya dalam 4 kelompok.

Kelompok 1: Larutan asam yang bervalensi 1 (misalnya HCl, HBr, HNO3) dan basa bervalensi 1 (misalnya NaOH, LiOH, KOH); Larutan asam yang bervalensi 2 (misalnya H2S, H2SO4, H2CO3) dan basa bervalensi 2 {Mg(OH)2, Ca(OH)2, Be(OH)2}.
Jika kedua larutan yang bervalensi sama saling berikatan, maka penyetaraan hanya dilakukan pada jumlah atom H pada ruas kiri dan kanan (khusus untuk asam basa bervalensi lebih dari 1)

Contoh 1 (Valensi 1): tuliskan persamaan reaksi antara larutan asam clorida dengan larutan natrium hidroksida yang menghasilkan larutan natrium clorida dan air.
HCl(aq) + NaOH(aq) --> NaCl(aq) + H2O(l)

Contoh 2 (Valensi 2): tuliskan persamaan reaksi antara larutan asam sulfat dengan larutan calsium hidroksida yang menghasilkan larutan calsium sulfat dan air.
H2SO4(aq) + Ca(OH)2(aq) --> CaSO4(aq) + 2 H2O(l)

Kelompok 2: Larutan asam yang bervalensi lebih dari 1 (misalnya H2SO4, H2S, H3PO4) sedangkan basa bervalensi 1 (NaOH, KOH, LiOH).
Aturan yang dipakai dalam menyetarakan reaksi asam basa adalah sebagai berikut:
1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara
2. Setarakan jumlah sisa basa (logam) pada garam
3. Setarakan jumlah atom H pada kedua ruas
4. Tuliskan persamaan reaksi setara serta wujud zatnya.

Contoh 1: tuliskan persamaan reaksi antara larutan asam sulfat dengan larutan natrium hidroksida yang menghasilkan larutan natrium sulfat dan air.
1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara
H2SO4 + NaOH --> Na2SO4 + H2O

2. Setarakan jumlah sisa basa (logam) pada garam: yaitu Na
H2SO4 + 2 NaOH --> Na2SO4 + H2O

3. Setarakan jumlah atom H pada kedua ruas
H2SO4 + 2 NaOH --> Na2SO4 + 2 H2O

4. Tuliskan persamaan reaksi setara serta wujud zatnya.
H2SO4(aq) + 2 NaOH(aq) --> Na2SO4(aq) + 2 H2O(l)

Contoh 2: tuliskan persamaan reaksi antara larutan asam posfat dengan larutan kalium hidroksida yang menghasilkan larutan kalium posfat dan air.
 1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara
H3PO4 + KOH --> K3PO4 + H2O

2. Setarakan jumlah sisa basa (logam) pada garam: yaitu K
 H3PO4 + 3 KOH --> K3PO4 + H2O

3. Setarakan jumlah atom H pada kedua ruas
H3PO4 + 3 KOH --> K3PO4 + 3 H2O

4. Tuliskan persamaan reaksi setara serta wujud zatnya.
H3PO4(aq) + 3 KOH(aq) --> K3PO4(aq) + 3 H2O(l)

Kelompok 3: Larutan asam yang bervalensi 1 (misalnya HCl, HBr, HNO3) sedangkan basa bervalensi lebih dari 1 {Ca(OH)2, Mg(OH)2, Al(OH)3}.
Aturan yang dipakai dalam menyetarakan reaksi asam basa adalah sebagai berikut:
1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara
2. Setarakan jumlah sisa asam (non logam) pada garam
3. Setarakan jumlah atom H pada kedua ruas
4. Tuliskan persamaan reaksi setara serta wujud zatnya.

Contoh 1: tuliskan persamaan reaksi antara larutan asam clorida dengan larutan magnesium hidroksida yang menghasilkan larutan magnesium clorida dan air.
1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara
HCl + Mg(OH)2 --> MgCl2 + H2O

2. Setarakan jumlah sisa asam (non logam) pada garam: yaitu Cl
2 HCl + Mg(OH)2 --> MgCl2 + H2O

3. Setarakan jumlah atom H pada kedua ruas
2 HCl + Mg(OH)2 --> MgCl2 + 2 H2O

4. Tuliskan persamaan reaksi setara serta wujud zatnya.
2 HCl(aq) + Mg(OH)2(aq) --> MgCl2(aq) + 2 H2O(l)

Contoh 2: tuliskan persamaan reaksi antara larutan asam nitrat dengan larutan aluminium hidroksida yang menghasilkan larutan aluminium nitrat dan air.
1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara
HNO3 + Al(OH)3 --> Al(NO3)3 + H2O

2. Setarakan jumlah sisa asam pada garam: yaitu NO3
3 HNO3 + Al(OH)3 --> Al(NO3)3 + H2O

3. Setarakan jumlah atom H pada kedua ruas
3 HNO3 + Al(OH)3 --> Al(NO3)3 + 3 H2O

4. Tuliskan persamaan reaksi setara serta wujud zatnya.
3 HNO3(aq) + Al(OH)3(aq) --> Al(NO3)3(aq) + 3H2O(l)

Kelompok 4: Larutan asam bervalensi 2 (misalnya H2S, H2SO4, H2CO3) sedangkan basa bervalensi 3 {Fe(OH)3, Al(OH)3}; atau Larutan asam bervalensi 3 (H3PO4) sedangkan basa bervalensi 2 {Mg(OH)2, Ca(OH)2}
Aturan yang dipakai dalam menyetarakan reaksi asam basa adalah sebagai berikut:
1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara
2. Setarakan jumlah sisa asam pada garam
3. Setarakan jumlah sisa basa pada garam
4. Setarakan jumlah atom H pada kedua ruas
5. Tuliskan persamaan reaksi setara serta wujud zatnya.

Contoh 1: tuliskan persamaan reaksi antara larutan asam karbonat dengan larutan aluminium hidroksida yang menghasilkan larutan magnesium clorida dan air.
1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara
H2CO3 + Al(OH)3 --> Al2(CO3)3 + H2O

2. Setarakan jumlah sisa asam pada garam: yaitu CO3
3 H2CO3 + Al(OH)3 --> Al2(CO3)3 + H2O

3. Setarakan jumlah sisa basa pada garam: yaitu Al
3 H2CO3 + 2 Al(OH)3 --> Al2(CO3)3 + H2O

4. Setarakan jumlah atom H pada kedua ruas
3 H2CO3 + 2 Al(OH)3 --> Al2(CO3)3 + 6 H2O

5. Tuliskan persamaan reaksi setara serta wujud zatnya.
3 H2CO3(aq) + 2 Al(OH)3(aq) --> Al2(CO3)3(aq) + 6 H2O(aq)

Contoh 2: tuliskan persamaan reaksi antara larutan asam posfat dengan larutan magnesium hidroksida yang menghasilkan larutan magnesium posfat dan air.
1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara
H3PO4 + Mg(OH)2 --> Mg3(PO4)2 + H2O

2. Setarakan jumlah sisa asam pada garam: yaitu PO4
2 H3PO4 + Mg(OH)2 --> Mg3(PO4)2 + H2O

3. Setarakan jumlah sisa basa pada garam: yaitu Mg
2 H3PO4 + 3 Mg(OH)2 --> Mg3(PO4)2 + H2O

4. Setarakan jumlah atom H pada kedua ruas
2 H3PO4 + 3 Mg(OH)2 --> Mg3(PO4)2 + 6 H2O

5. Tuliskan persamaan reaksi setara serta wujud zatnya.
2 H3PO4(aq) + 3 Mg(OH)2(aq) --> Mg3(PO4)2(aq) + 6 H2O(aq)

Materi Fisika Kelas XI IPA Semester 2


SEMESTER 2

Pelajaran Fisika Kelas XI IPA
Termodinamika adalah satu cabang fisika teoritik yang berkaitan dengan hukum-hukum pergerakan panas,dan perubahan dari panas menjadi bentuk-bentuk energi yang lain.Istilah ini diturunkan dari bahasa yunani Therme (panas) dan dynamis (gaya).Cabang ilmu ini berdasarkan pada dua prinsip dasar yang aslinya diturunkan dari eksperimen,tapi kini dianggap sebagai aksiom.prinsip pertama adalah hukum kekekalan energi,yang mengambil bentuk hukum kesetaraan panas dan kerja.Prinsip yang kedua menyatakan bahwa panas itu sendiri tidak dapatmengalir dari benda yang lebih dingin ke benda yang lebih panas tanpa adanya perubahan dikedua benda tersebut.

Sistem termodinamika adalah bagian dari jagad raya yang diperhitungkan.semua batasan yang nyata atau imajinasi memisahkansistem dengan jagad raya,yang disebut lingkungan.
Ada tiga jenis sistem termodinamika berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara
sistem dan  lingkungan:
Sistem ini tidak terjadi pertukaran panas,benda atau kerja dengan lingkungan.Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi,seperti tabung gas terisolasi.

Pada sistem ini terjai pertukaran energi tapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan.Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup dimana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan.Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas,kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya.Pembatas adibiatik yaitu tidak diperbolehkan pertukaran panas sedangkan pembatas rigid yaitu tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

Pada sistem ini terjadi pertukaran energi dan benda dan lingkungannya.sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebutpermeabel.Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
KeadaanTermodinamika      

Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan,ini
disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem).
Untuk keadaan termodnamika tertentu,banyak sifat dari sistem dispesifikasikan.Properti ini tidak bergantung dengan jalur dimana sistem ini membentuk keadaan tersebut,disebut fungsi keadaan dari sistem.Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti,yang merupakan fungsi keadaan.
 
Hukum –hukum termodinamika pada prinsipnya menjelaskan peristiwa perpindahan panas dan kerja pada proses termodinamika.Terdapat 4 hukum dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika,yaitu:
 
Termodinamika hukum ini menyatakan bahwa apabila dua buah benda yang berada didalam kesetimbangan thermal digabungkan dengan sebuah benda lain,maka ketiga-tiganya berada dalam kesetimbangan thermal.
 
Hukum termodinamika pertama berbunyi “Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi dapat dikonversi dari suatu bentu ke bentuk yang lain”.Hukum pertama adalah prinsip kekekalan energi yang memasukan kalor sebagai model perpindahan energi.Menurut hukum pertama,energi didalam suatu benda dapat ditingkatkan dengan cara menambahkan kalor ke benda atau dengan melakukan usaha pada benda.Hukum pertama tidak membatasi arah perpindahan kalor yang dapat terjadi.
Aplikasi : Mesin-mesin pembangkit energi dan pengguna energi.Semuanya hanyamentransfer dengan berbagai cara.

Termodinamika hukum kedua terkait dengan entropi.Entropi adalah tingkat keacakan energi.Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkatkan waktu,mendekati nilai maksimumnya.
Aplikasi : kulkas harus mempunyai pembuang panas dibelakangnya,yang suhunya lebih tinggi dari udara sekitar.Karena jika tidak panas dari isi kulkas tidak bisa terbuang keluar.
 
Hukum termodinamika ketiga terkait dengan temperatur nol absolut.Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut,semua proses akanberhenti da entropi sistem akan mendekati nilai minimum.Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
Aplikasi : kebanyakan logam bisa menjadi superkonduktor pada suhuyang sangat rendah,karena tidak banyak acakan gerakan kinetik dalam skala mokuler yang mengganggu aliran elektron.
Penerapan Hukum Termodinamika Pertama pada Beberapa proses
Termodinamika
Dalam proses ini,suhu sistem dijaga agar selalu konstan.Suhu gas ideal
berbanding lurus dengan energi dalam gas ideal.
dan tekanan sistem berubah penjadi (tekanan sistem berkurang).
Dalam proses adibiatik,tidak ada kalor yang ditambahkan pada sistem atau meninggalkan sistem (Q = O).Proses adibiatik bisa terjadi pada sistem tertutup yang terisolasi dengan baik.Untuk sistem tertutup yang terisolasi dengan baik,biasanya tidak ada kalor yang dengan seenaknya mengalir kedalam sistem atau meninggalkan sistem.Proses adibiatik juga bisa terjadi pada sistem tertutup yang tidak terisolasi.Proses dilakukan dengan
sangat cepat sehingga kalor tidak sempat mengalir menuju sistem atau
meninggalkan sistem.
Dalam prose isokorik,volume sistem dijaga agar selalu konstan.Karenavolume sistem selalu konstan.Maka sistem tidak bisa melakukan kerjapada lingkungan.Demikian juga sebaliknya,lingkungan tidak bisa melakukan kerja pada sistem.
Dalam proses isobarik,tekanan sistem dijaga agar selalu konstan.Karena yang konstan adalah tekanan,maka perubahan energi dalam (del U),kalor (Q),dan kerja (W) pada proses isobarik tidak ada yang bernilai nol.Dengan demikian,Persamaan hukum pertama termodinamika tetep utuh seperti semula.